“You have not lived today until you have done something for someone who can never repay you.” – John Bunyan
Kami melangkah bersama, menyusuri lorong-lorong Subway yang berkelok, dikelilingi oleh suara gemuruh kereta yang datang dan pergi. Setiap langkah terasa semakin cepat, seolah dunia di sekitar kami tak pernah berhenti bergerak.
Tiba-tiba, langkahnya terhenti. Dia menatap saya sejenak, seolah merenung, merasakan ada yang tak beres. Kami ternyata berada di sisi platform yang berlawanan. Untuk sampai ke station yang tepat, kami harus keluar dan menggunakan jalur yang berbeda.
Senyumnya muncul, lembut dan penuh makna, seolah mengatakan bahwa hal ini bukan masalah besar. Tanpa sepatah kata, dia mengeluarkan kartu Suica dari tasnya dan menempelkan kartu itu pada machine tap saat kami berbalik arah.
Saya berusaha mencegah, tidak ingin dia membeli ticket baru hanya untuk mengantar sampai jalur yang benar. Saya mencoba meyakinkan bahwa akan baik-baik saja, dan bisa menemukan jalur yang tepat dengan petunjuk yang sudah ia berikan.
Namun, dia tetap bersikeras, meminta untuk mengikutinya. Tanpa ragu, dia mengantar hingga tiba di station yang tepat. Saya hanya bisa tertegun, terkesan atas waktunya yang terbuang, tapi juga oleh pengorbanan kecil yang ia lakukan untuk memastikan saya tidak tersesat lebih jauh.
Cuplikan kisah ini menjadi pengingat bahwa meskipun dunia ini sering kali mendorong kita ke dalam arus yang begitu cepat, selalu ada ruang untuk kebaikan yang tulus.
Dalam setiap langkah kita, ada kesempatan untuk saling membantu melalui hal-hal kecil yang mungkin tak kita ketahui dampaknya bagi orang lain, bahkan untuk strangers yang mungkin tak akan pernah kita temui lagi.
“We can’t help everyone, but everyone can help someone.” – Ronald Reagan
Part 2.