0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

Success is Not That I am Better Than Her, Success is That I am Great So is She.” Unknown

 

“Sarah, try to send me a list of the things you would like to review with me so we can be more effective. I am very confident that you will manage very well.  Congratulations, I am so proud that you have finally can create a wonderful social entrepreneurship in your home country and managed to export it overseas .”

 

Carlotta  memulai pembicaraan dengan gaya khasnya tanpa basi basi dan langsung ke inti masalah begitu saya menyalakan video chat di aplikasi Microsoft teams.

 

Sosok wanita Italy berambut coklat gelap dengan potongan rambut pixie asimetris di bagian belakang dan perpaduan see through bangs dan choppy crop membingkai wajah ovalnya. Pancaran tajam dari bola mata hazelnya langsung menatap saya dengan raut muka serius. Selama setahun ia mementori saya, banyak hikmah yang bisa saya petik.

 

Pada acara non formal ,ketepatan waktu bukanlah hal  penting bagi orang Italy pada umumnya namun jika berhubungan dengan bisnis, ia sangat tepat waktu.

Dengan gaya berpakaiannya yang  stylish namun tidak berlebihan, awalnya saya tidak  menyangka ia adalah CEO salah satu top company di Eropa dengan cabang di banyak negara termasuk di salah satu negara di benua Africa, dimana ia memegang pucuk pimpinan di sana.

 

“Wait, saya ada tamu”.  Accent Italy Carlotta yang kental disetiap kami melakukan video call hari itu tiba-tiba membawa saya kembali menapaki ruang waktu dimana saya dan Michael , sahabat semasa kuliah di Basel melakukan perjalanan day trip ke Lugano, kota di Swiss yang berbatasan dengan Italy.

 

Saat itu saya sangat merindukan nasi uduk dan ide gila muncul dari Michael. “Mari kita ke Lugano, kita bisa makan risotto, nasi creamy berbalur kaldu ala italia tanpa keluar dari border.”  Setelah perjalanan 3 jam dari Basel menggunakan SBB trains  akhirnya  kami sampai di tujuan.

 

Setelah pencarian panjang, kami menemukan restaurant yang menjual risotto, namun satu paket dengan Ossobuco . Daging sapi muda empuk tersebut biasanya disuguhkan dengan white wine , tapi Michael berhasil memesan tanpa wine setelah mulutnya seakan berbusa mencoba menjelaskan dengan bahasa campur aduk ala tarzan karena bahasa italia yang sangat limited.

 

“No wine for my beloved friend Sarah”.  Michael dengan bangga menyodorkan dan kami lanjut menyusuri jalanan setapak.

Lugano sangat kental dengan suasana mediterania di apit  oleh gunung Bred dan Gunung San Salvatore. Dari kejauhan terlihat beberapa desa bertengger dengan anggunnya di puncak gunung.

 

Saya dan Michael duduk di hamparan rumput hijau di Parco Ciani park. Menikmati suguhan nasi uduk ala Italy sambil mengamati angsa  yang silih berganti mengitari danau hingga datangnya sunset.

 

Mentari perlahan tenggelam tergantikan oleh bulan sabit. Cahayanya tidak seterang benderang  bulan purnama, namun terlihat jelas raut muka Michael yang sedari tadi tidak lepas memandangi saya.

 

Disaat menyadari saya balik menatapnya, ia terlihat gugup dan segera mengalihkan pandangan ke langit dimana cahaya bulan semakin terang menyinari wajahnya.

 

“Sarah, look, rembulan sinarnya sangat memukau, namun tanpa matahari, rembulan akan gelap.”

 

“Didalam tempat peraduannya, matahari membantu bulan bercahaya dengan segala keindahan alaminya. Hopefully someday saya bisa seperti matahari yang  tulus menyinari  rembulan , tanpa mengubah  jati diri bulan tersebut.” Saya tak bergeming dengan kepala masih menengadah menikmati terpaan cahaya bulan.

 

 

Tiba-tiba lamunan saya buyar karena Carlotta sudah kembali mengaktifkan videonya.

 

“ Hi Carlotta, saya akan mengirimkan  semua list untuk kamu review. Looking forward to the next step. By the way, can’t thanks enough for all your help. I want to pay it forward. Tanpa kamu, sepertinya akan sulit bagi saya untuk keep up, apalagi food industry adalah dunia yang totally different dengan dunia jewelry yang merupakan background saya. Guess what, saya akan menjadi mentor salah satu pengusaha wanita  di Lagos, Nigeria.” Saya menjabarkan  dengan mata berbinar penuh semangat dan tanpa memberi jeda untuk mengambil nafas.

 

“Oh brilliant. Kamu terlihat sangat bahagia”  Carlotta tersenyum lebar. Saya hanya tersenyum  tanpa mencoba menjelaskan lebih lanjut. Kebahagiaan menyelimuti diri karena harapan belasan tahun silam yang saya ucapkan di hadapan Michael perlahan terwujud.

 

Michael, dimana pun kamu berada sekarang, terima kasih telah pernah menjadi sounding board dan thought partner buat saya.

 

Behind every successful woman is  a tribe of other successful woman who have her back” Unknown

 

January 3rd, 2022

cherie blair 2

Bagikan ini:
error: Content is protected !!