“Give them quality. That is the best kind of advertising.” –Milton Hershey
Pak Atase Perdagangan di salah satu negara yang saya dan mbak Yovi kunjungi untuk tradeshow melanjutkan pembicaraannya. Wajahnya yang berwibawa nampak kelam dan sorot mata penuh kecewa saat kami serious mendengarkan.
“Quality dibawah standard seperti apa, pak ?” Penasaran karena saat itu dunia export adalah hal yang baru untuk saya. Rasa ingin tahu saya yang tinggi untuk pembelajaran agar bisa menembus export di negara tersebut dengan product horn jewelry.
Pak atase perdagangan memegang tas mbak Yovi, memutar ke segala sisi dan memerhatikan secara seksama.
“Kalau ini kualitas rotannya sangat bagus. Yang pengusaha tas rotan tersebut , saat sampai di port sini ternyata tasnya dipenuhi binatang kecil-kecil.”
“Bahkan benang dan jarumnya masih ada menempel di dalam tas.” Beliau melanjutkan penjelasannya sembari menatap tas mbak Yovi dengan penuh kekaguman terutama saat melihat ke bagian inner tas-nya.
“Kalau sampai ada hewan sejenis kutu rotan kemungkinan sebelum proses anyam belum di semprot cairan khusus dan setelah selesai anyaman tidak di semprot lagi.Kemungkinan lain, rotannya belum kering sudah dianyam.” Mbak Yovi menjelaskan dan beliau nampak mengangguk tanda setuju.
“Iya tas rotan mbak Yovi bagus sekali qualitynya dan buyernya sudah langsung place order satu container. Quality speaks for itself yah , mbak Yov.”
“Terima kasih , Sarah. “ Mbak Yovi menyungingkan senyumnnya yang manis dengan raut wajah yang tetap humble.
“Kalian adalah exporter berarti kualitas product-nya sudah diakui namun harus bisa selalu dijaga karena kalian membawa nama Indonesia.” Beliau berkata dengan serious sembari menunjuk bendera merah putih yang mengelilingi booth dan kami pun mengiyakan petuahnya saat itu. I love you, Indonesia.
“People judge you by your performance, so focus on the outcome. Be a yardstick of quality. Some people aren’t used to an environment where excellence is expected.” Steve Jobs
