0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“The ocean doesn’t always show what it gives, but its gifts are always felt.”

 

Langit makin siang dan cahayanya terasa hangat di kulit, sementara laut tetap berkilau seolah tidak pernah lelah menyapa siapa pun yang menatapnya. Suasana masih tenang, hanya diiringi suara ombak yang mendekat lalu pergi.

 

Saya menatap ke arah laut sekali lagi. “It feels like the sea always gives more than what we can take with us. We may come back with nothing in our hands, yet our hearts return full.” saya berkata pelan.

 

Perempuan itu mengangguk. “That’s true. Even when we bring nothing back, we still return with a grateful heart. The sea doesn’t give in the usual way, it gives through feelings.”

 

Instructor menimpali, “That is why so many divers keep coming back here. They might hope to see sharks, but what they are really looking for is that feeling. The sense of being in something bigger than ourselves and realizing we are only a small part of something vast.”

 

Laut  ternyata tidak pernah menuntut balasan, ia hanya memberi dengan caranya sendiri. Mungkin itu pelajaran yang sering kita lupakan, bahwa tidak semua pemberian harus berbentuk barang.

 

 

Perjalanan pun akhirnya terasa berbeda. Bukan hanya tentang tempat baru yang kami datangi, tetapi tentang bagaimana laut mengajarkan cara baru untuk merasakan.

 

Sama seperti Tanjung Bira yang menjadi rumah bagi hiu dan kehidupan di dalamnya, hidup juga punya kedalaman yang tidak terlihat di permukaan. Baru ketika kita mau merasakan, kita bisa benar-benar memahami artinya.

 

“To feel the sea is to learn that the deepest meaning of life cannot be carried in our hands, only in our hearts.”

Part 37.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!