“When you find your WHY, you don’t hit snooze no more. You find a way to make it happen.” Unknown
Pameran Trade Expo Indonesia adalah pameran produk export Indonesia yang setiap tahunnya selalu diadakan di Jakarta setiap bulan October. Saya dan mbak Yovi adalah salah satu exhibitor. Saat itu, harga booth dengan posisi corner lebih tinggi, sehingga kami memutuskan sharing cost bertiga yaitu mbak Yovi, Mbak Ayu dan saya.
Disaat ingin memasang ketiga nama brand di fascia yaitu Manggar bag , Ayu Tenan jewelry dan Leginayba craftsmanships ternyata tidak bisa. Ada batas maksimun jumlah huruf bahkan untuk menaruh spasi pun sudah tidak muat sehingga terpaksa terlihat aneh karena menjadi : ayutenanmanggarleginayba . Nama Leginayba diambil dari anak pertama yaitu Abyan Nigel yang dibaca secara terbalik.
“Wah keren papan nama kita seperti nama Rusia, Sarah” Mbak Yovi memberi semangat . “Iya, huruf hidup semua dalam satu kata, tidak ada yang se exotic papan nama kita, Mbak Yov” Saya menimpali dengan penuh semangat.
Siang itu setelah makan siang saya berkata ke mbak Yov, “Mbak , beli minum yuk, tapi maunya teh Tong Tji.” “Ayo Sarah kita cari.”
Tidak berhasil walaupun seluruh area sudah ditelusuri bahkan sampai pindah ke gedung lain yang jauh. “Kita cari sampai dapat, Mbak Yov” “Coba kita kembali , mungkin ada yang kelewat jalannya, Sarah”
Kami kembali dan di selasar terlihat booth minuman yang sedari tadi kami cari-cari. Saya berlari sekencang mungkin sampai hampir jatuh saking excitednya. Mbak Yovi berjalan menyusul dengan wajah tak kalah bahagianya.
Disaat kami sedang menikmati teh tiba-tiba pak Asyikin lewat. “Pak Asyikin” kami memanggil kompak. “Eh Yovi, Sarah . Ngapain kalian disini” Ia menghentikan langkahnya. “Pameran pak, kita kan anak rajin” Kami berkata dengan kompak
Setelah mengobrol panjang lebar , Pak Asyikin menyampaikan informasi, “Ada Export Coaching Program selama setahun dari Department luar negeri Belanda, tapi kalian tidak masuk kualifikasi karena harus furniture dan home décor company. Lah Yovi kan productnya tas dan Sarah productnya jewelry.”Pak Asyikin menjelaskan.
“Oh kami bisa berubah wujud menjadi pengusaha home décor dan furniture, pak.” Kami menjawab kompak. “Mbak Yovi bisa membuat karpet dan sarung bantal dari bahan natural, pastinya hasil akan sehalus quality tas rotannya.” Saya langsung menjadi brand ambassador dadakan mbak Yovi.
“Sarah bisa buat mangkuk, sendok dan sumpit dari tanduk. Kebayang kan background jewelry yang delicate membuat home décor, pasti wow hasilnya, pak ”Mbak Yovi pun menjadi brand ambassador dadakan saya.
“Jewelrynya Sarah kan sudah masuk market Jepang, pak.” Mbak Yovi menambahkan. “Wah, kalau tasnya mbak Yovi sudah sampai ke department store high end di Jepang. Bapak kan kerja di DGNED, pasti tahu kalau sudah tembus pasar Jepang , qualitynya nomor satu”Saya sambil mengacungkan jempol.
Kami bagaikan paduan suara dengan suara satu dan suara dua tak berhenti menggema dan memberikan pak Asyikin konser tunggal. Posisi berdiri kami pun agak miring dari arah kiri dan kanan layaknya speaker di panggung.
“Tapi itu kan jewelry dan tas, bukan home décor apalagi furniture”Pak Asyikin tetap belum goyah mengijinkan kami ikut kurasi. “Kami akan bawa contoh produk home décor kami pas kurasi” “Boleh yah pak ikut kurasi” Tetap melanjutkan konser tunggal.
“Kenapa kalian ingin sekali ikut ECP ,?”Pak Asyikin terlihat penasaran dengan semangat menggebu-gebu kami. “Jika lolos, kami punya kesempatan untuk belajar bagaimana menjadi exporter yang mendunia selain di Jepang, Pak. “Mbak Yovi menerangkan dengan suara lembutnya.
“Iya pak, kami mau menjadi exporter yang cetar membahana menembus katulistiwa diluar Jepang” Saya menambahkan dan pada akhirnya tertawa kecil mendengarkan istilah lebay yang baru saja saya ucapkan.
Pak Asyikin akhirnya berkata “Okay, minggu depan kurasinya tapi lolos tidaknya tergantung quality product home décor kalian”. Disaat pak Asyikin pergi ,saya melompat kegirangan “ Berkat teh Tong Tji, kita bisa dapat kesempatan untuk kurasi, mbak Yov”
“Bukan AC, tapi AS alias angin sepoi-sepoi yang menjadi saksi bisu moment ini yah, Sarah ”Mbak Yovi tersenyum bahagia.
Minggu depannya , saya terbang dari Bali , Mbak Yovi dari Jogja dan bertemu di Jakarta untuk mengikuti kurasi. Kami membawa contoh product yang dipersiapkan sampai rela begadang beberapa hari agar hasilnya sempurna.
Beberapa minggu kemudian kami dinyatakan lolos. Diantara sepuluh peserta yang lolos kurasi, delapan tentunya adalah perusahaan furniture dan home décor yang sudah reputable. Hanya dua peserta yang totally different background dan mereka adalah Manggar dan Leginayba, the new kids on the block.
“Be so fully awake to your purpose that you do not fall asleep on your life”Unknown
February 28th, 2022