0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Only those who have learned the power of sincere and selfless contribution experience life’s deepest joy: true fulfillment.” Tony Robbins

 

Ditemani pekikan  kokok ayam jantan tetangga yang selalu setia memekakkan telinga para pencinta bantal dan selimut, saya mengirimkan beberapa penggalan pesan melalui aplikasi WA ke salah satu wanita yang sepak terjangnya sudah saya amati sejak dahulu.

 

Kesigapan dan ketulusannya membantu sesama teman-teman UCM aka Usaha Cetar Membahana tak hentinya membuat saya berdecak kagum  ( saya selalu menghindari kata Usaha Kecil Menengah aka UKM karena menurut saya bukankan nama adalah doa ).

 

“Saya salah satu murid ibu Ines. Saya sudah wa ibu Ines sebelumnya untuk mengucapkan terima kasih yang sangat atas ilmu dan inspirasinya. Berkat bimbingan beliau, saya sudah export dan siap launching di Indonesia.

 

Sekarang saya ingin mengucapkan terima kasih juga kepada komunitas di tempat dimana saya bertumbuh dan belajar,Shine. Sebelum available di beberapa retail chain di Indonesia, saya ingin soft launching dengan memberikan self love gift.

Walaupun bagaikan hanya setitik debu, saya ingin berkontribusi. Apa yang bisa saya bantu untuk empowering member Shine?  Ada ide ? Mungkin langkah kecil saya bisa memberikan sedikit dampak ke yang lain.”

 

Saya menambahkan “Saya sudah chat ibu Ines,  memberitahukan  kalau kebetulan legalitas saya lengkap, apakah mungkin long term-nya production house saya bisa menjadi tempat produksi untuk mereka ? Long termnya seluruh Indonesia . Atau mbak Fenni ada ide ?”

 

“Saya juga memberitahu kalau misi saya terinspirasi beliau, people and planet first.  Selama ini kan  pelatihan online saja, disaat mau produksi untuk dijual, banyak yang terbentur masalah legalitas dan food safety.  Maaf yah tiba tiba wa yang panjang, padahal biasanya silent reader.  Kenapa saya hubungi mbak Feni karena aku lihat mbak Feni yang paling aktif dan tulus membantu Shine selama ini. “ Saya mengakhiri pesan panjang saya di wa.

 

Ia menjabarkan apa saja yang menjadi masalah bagi para wanita tangguh tersebut dalam memulai business dan komunitas facebook yang diinisiasi olehnya adalah salah satu wadah untuk membantu. Ia melanjutkan ” Yang tulus sama SHINE banyak, mbak . Saya cuma membantu teman-teman yang mulai produksi, biar punya tempat untuk mengenalkan produknya”

 

Setelah diskusi panjang lebar di lanjutkan lewat telephone ternyata ide tersebut tidak memungkinkan untuk di apply. Apalagi dari para buyer yang merupakan importer besar sehingga syarat mereka sangat ketat.

Tidak hanya quality product, tapi ke higenisan tempat produksi dan kesehatan karyawan merupakan salah satu faktor penting.  Alasan lain, strict SOP produksi agar rasa di setiap product  sama tidak bisa dilakukan dengan pegawai yang hilir mudik bergonta ganti setiap harinya.

 

Akhirnya setelah brain storming, mbak Feni mempunyai ide brilliant.” Mbak Sarah kan mau bikin varian  truffle butter, bagaimana kalau mereka yang buat bahan penunjangnya? Saya bisa bantu carikan infonya”

 

Tentunya yang ia maksud hanya bahan yang bukan beresiko tinggi, karena olahan susu tidak bisa di pindah tangankan, misalnya edam truffle yang pembuatan cheese-nya harus tetap di dalam ruang produksi saya.

 

“Jadi lebih baik empoweringnya seperti itu yah, mbak ?” saya melanjutkan brain storming kami.  “Iya betul, mbak. Misalnya mbak Sarah butuh saus tomat atau tepung Gluten Free untuk membuat stroopwafel, nanti kerja sama dengan daerah dimana hasil buminya melimpah akan bahan baku tersebut. Sehingga dalam pembuatannya para ibu disana bisa bekerja sama dengan para petani.”

 

Perlu diakui, sangat sering hati terasa ngilu dan pedih jika melihat kondisi petani yang hasil panennya dihargai  dengan sangat tidak manusiawi.  Harga tomat  atau cabai bisa jatuh hingga menyentuh harga 2000/ kg. Membayangkan hal tersebut membuat tulang-tulang diseluruh tubuh ini terasa tercabut satu-persatu. Luruh berhamburan. Ketidak adilan karena kurangnya kesempatan dan ilmu yang dimiliki oleh para petani tersebut.

 

“Ah iya benar juga dan tidak melanggar prosedur dari BPOM karena dibolehkan menggunakan bahan baku dari luar asalkan dipakai didalam proses pembuatan  bukan dijual tersendiri sebagai hasil akhir.” Saya menambahkan karena prinsip saya mengikuti alur hukum it’s a must.

 

Tak lupa mbak Feni mengingatkan perlunya mereka diberi bimbingan bagaimana memproduksi dengan standard export  namun tetap mengusung nilai keragaman hasil alam Indonesia yang sangat melimpah ruah.

 

Dari salah satu sudut kota terkecil di Indonesia yaitu Mojokerto terdapat wanita dengan ketulusan hati bak intan yang kerlipan cahayanya bisa saya rasakan sampai nun jauh di sini.

 

Mbak Feni, terima kasih telah mengingatkan saya akan arti ketulusan. Semoga langkah kecil kita bisa terus berjalan.

 

“Sincerity is an openness of heart, we find it in very few people.” — François de La Rochefoucauld

January 6th, 2022

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!