“The greater the difficulty, the more glory in surmounting it.” – Epictetus
Sebelum tiba di dive center, mobil kami berhenti di sebuah gerbang bercat biru dengan atap orange. Papan bertuliskan selamat datang dengan huruf putih contrast berdiri di sampingnya, mudah terbaca bahkan dari kejauhan.
Di dalam pos kecil bercat abu-abu bergaris orange, seorang petugas berseragam dan memakai rompi duduk santai. Ia menyapa ramah lalu menyerahkan ticket setelah kami membayar biaya masuk.
Nigel mencondongkan tubuh dan berbisik sambil tersenyum jenaka, “Do you think paying makes the view prettier?” Sophie tersenyum tipis, “Maybe it makes us notice it more.”
Saya ikut tersenyum mendengar percakapan itu. Dari kata-kata ringan mereka, tersimpan makna yang lebih dalam. Laut tidak tiba-tiba berubah dan langit tetap berwarna biru.
Namun dengan memberi sesuatu, kita sesungguhnya sedang diajak untuk memperhatikan lebih dalam. Membayar bukan sekadar soal uang, melainkan tentang bagaimana kita belajar menghargai.
Sesuatu yang datang tanpa usaha sering kali, entah disadari atau tidak, kita anggap biasa. Ia mudah terlewat, bahkan kadang kehilangan makna karena terasa terlalu mudah untuk diraih.
Sebaliknya, ketika ada nilai dalam bentuk angka yang kita keluarkan, rasa menghargai itu tumbuh. Kita menjadi lebih hadir dalam menikmati dan lebih sadar akan keindahan yang sebenarnya telah terbentang sejak awal.
“What we obtain too cheap, we esteem too lightly. It is dearness only that gives everything its value.” Thomas Paine
Part 20.