Joelle Van De Pavert adalah seorang desainer Belanda dan merupakan mahasiswi lulusan dari ArtEZ University of the Arts di Belanda dan saat ini bekerja sebagai asisten desainer pakaian wanita yang berkelanjutan dari Amsterdam yaitu Vanilia . Dia mengambil bahan-bahan dari penjualan stok para desainer dan juga dari gudang penyimpanan kain, kemudian mengolahnya dan tak lupa memberikan sentuhan desainnya agar bernilai lebih tinggi.
Van De Pavert berkata bahwa inspirasi koleksi adalah perilaku dirinya sendiri sebagai konsumen. Ia pernah menjadi konsumen yang berbelanja secara berlebihan dan kadang-kadang ia masih terdorong oleh kepuasan untuk terus membeli. Selama studinya dalam desain mode, ia telah belajar bagaimana menghargai pakaian yang baik melalui penjahitan, desain dan berharap untuk menginspirasi perubahan perilaku melalui eksplorasi dirinya dengan limbah tekstil. Ia berharap bisa mendorong perubahan dari salah satu masalah manusia yang paling menantang pada zaman ini yaitu konsumsi yang berlebihan.
Ia merupakan salah satu finalis dari Redress design award 2017 yang di adakan pada tanggal 7 September di Centerstage, Hong Kong,China dan menurutnya hal yang menginspirasi adalah tentang bagaimana mengkonfrontasi dirinya sebagai mantan konsumen yang telah belajar untuk menghargai sesuatu yang timeless. Untuk koleksi yang di buat untuk acara redress design award ia menggunakan material yang dapat dimanipulasi dan diubah sehingga dapat menciptakan perasaan dan cerita yang tidak pernah berakhir. Ia juga menggunakan teknik desain seperti zero-waste, up-cycling, dan rekonstruksi di dalam desain tersebut.
Teknik desain ramah lingkungan yang di lakukan adalah dengan mendaur ulang dan merekonstruksi dari berbagai jenis bahan.Menurutnya ada 3 hal yang ia telah pelajari dari tantangan tersebut yaitu yang pertama, ia telah menemukan dunia fashion yang berkelanjutan.
Sebelum Redress Design Award, ia tidak terbiasa dengan konsep keberlanjutan, jadi ini adalah aspek yang paling menarik ketika mengembangkan koleksi berikutnya. Hal yang kedua adalah adanya pengalaman yang membuat ia berhadapan dengan dirinya sebagai seorang desainer dan menemukan alasan mengapa ia ingin menjadi seorang desainer. Hal yang ketiga adalah mendapatkan pengalaman yang luar biasa karena bisa mempelajari pendekatan dan perspektif lain tentang keberlanjutan dari semua finalis lain di redress award design award.
Joelle Van De Pavert Dan Fashion Berkelanjutan
Van De Pavert berpendapat fashion berkelanjutan dapat berpindah dari niche menjadi arus utama di dunia mode disaat orang telah menjadi lebih sadar tentang keberlanjutan sehingga pada akhirnya mereka mengubah perilaku mereka. Semuanya harus dilakukan secara bersama untuk bisa menjadi mainstream.
Selain itu ia juga berpendapat bahwa kesalahpahaman terbesar tentang keberlanjutan adalah bahwa hal itu untuk sekelompok orang tertentu saja atau ekslusif. Agak membosankan dan terdengar seperti “tua”. Hal tersebut tidak benar karena banyak yang bisa dilakukan dengan lebih banyak lagi dengan berbagai teknik desain busana yang berkelanjutan. Seorang desainer juga bisa menjadi sangat kreatif karena berbagai keterbatasan yang ada.
Saran Joelle Van De Pavert Kepada Generasi Perancang Berikutnya
Van De Pavert menyarankan kepada generasi perancang busana selanjutnya untuk menunjukkan kepada dunia apa yang dapat mereka lakukan dengan apa yang mereka anggap berkelanjutan. Bahkan jika mereka tidak tahu banyak tentang topik keberlanjutan, mereka sudah mengambil langkah besar. Lakukan saja, tegasnya.
Jerih upaya dan hasil karya dari Joelle Van De Pavert yang merupakan pencinta merek The Row, Comme des Garçons, Stella McCartney, dan Maison Margiela ini membuat kita makin sadar pentingnya mengetahui efek negatif yang di akibatkan oleh industri fast fashion terhadap lingkungan sehingga kita sebagai konsumen pun makin tergerak untuk lebih memilih disaat berbelanja.



