0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“In every conversation, it is not the words we speak that hold the most meaning, but the presence and understanding we bring to connect with others.”

 

Ketika duduk di meja yang dipersilakan oleh orang asing yang ramah, percakapan dalam bahasa Mandarin langsung mengalir di sekitar saya. Meskipun tidak fasih, suara-suara itu seperti gelombang halus yang membawa kembali ke masa lalu, saat tinggal bersama students Taiwan di Leeds.

 

Sekian tahun yang lalu, meski tak bisa membalas dalam bahasa Mandarin, saya mampu memahami apa yang mereka bicarakan. Tinggal serumah sebagai satu-satunya yang bukan berasal dari Taiwan, menjadikan bahasa Mandarin sebagai bahasa utama di rumah kami. Perlahan,tanpa disadari, saya mulai menyerapnya.

 

Di meja ini, kenangan itu hidup lagi. Nada suara, intonasi, bahkan senyum yang terucap di sela percakapan mengingatkan pada malam-malam larut di dapur di Leeds. Di sana, kami sering duduk bersama, menyeduh tea sambil mendengarkan cerita mereka, yang di dominasi dalam bahasa Mandarin.

 

Wanita tua di meja menambahkan air panas ke cangkir saya yang nyaris kosong, dengan penuh perhatian, seperti seorang nenek yang menjaga cucunya. Di sisi lain, seorang pria setengah baya tertawa lepas mendengar lelucon temannya, dan tawa itu terasa akrab, merekatkan masa kini dengan masa lalu.

Saya menangkap aneka potongan kata: “kemarin,” “bunga,” “jalan-jalan,” “jenis tea,” dan meskipun tidak semuanya saya pahami, potongan-potongan itu perlahan terjalin menjadi satu kesimpulan. Makna percakapan itu semakin jelas ketika saya menghubungkannya dengan intonasi dan ekspresi mereka.

 

Dalam hati, saya menyadari bahwa memahami tidak selalu membutuhkan kata-kata yang sama. Kadang, kehadiran sudah cukup untuk membangun koneksi. Makna pembicaraan itu tidak hanya terletak pada apa yang diucapkan, tetapi juga pada apa yang dirasakan dalam kebersamaan yang tenang.

 

Moment ini mengajarkan bahwa kadang, untuk merasa terhubung, cukup hadir, mendengar dan merasakan. Inilah cerita yang akan saya bawa pulang, untuk diceritakan pada Nigel, Chloe, dan Sophie, tentang pentingnya hadir dengan hati, sehingga makna dari setiap pembicaraan bisa terangkai dengan sendirinya.

 

“Understanding comes not from answering, but from being fully present in the moment.”

Part 12.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!