“Home is any four walls that enclose the right person.”
Helen Rowland
*singing*
Another winter day
Has come and gone away
In even Paris and Rome
And I wanna go home
Let me go home
And I’m surrounded by
A million people
I still feel alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know
Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home
Let me go home
It’ll all be all right
I’ll be home tonight
I’m coming back home
*singing*
– Michael Bublé
Mentari menunjukkan warna merah dari ufuk timur namun tak terlihat jelas dari jendela dimana saya berada. Saat itu yang jelas terlihat adalah embun pagi yang sejak subuh membasahi ranting pohon kelapa yang tepat berada di depan jendela.
Perlahan embun tersebut menetes ke dedaunan sawi yang rapuh dan pada akhirnya jatuh bersimbah pada pipa hidroponik yang melingkarinya. Di temani suara tetesan embun, lambat laun suara dentingan piano diiringi lantunan lagu dari Michael Bublé semakin membahana tidak hanya didalam kamar juga ke setiap jengkal rongga di relung hati.
Besok, tanggal 1 February, adalah perayaan Imlek yang akan dirayakan oleh banyak orang di berbagai belahan dunia ,termasuk house mates saya semasa kuliah yaitu Ellen,Irene dan Rinko.
Suasana imlek yang sangat berkesan di Leeds, Inggris bersama mereka kembali menghiasi benak saya sedari pagi. Perayaan imlek dibanyak negara sudah pernah saya rasakan. Misalnya di Singapore dimana saya menikmati Street Light Up di China Town.
Di saat beranjak ke sudut yang lain yaitu di Patung merlion , sangat terasa kemeriahan dari nuansa merah lampion ditemani kembang api yang tak henti berdentum. Suasana kota Penang, Malaysia pada perayaan Imlek tak kalah megah. Disaat saya mengunjungi Kuil Kong Hock Keong di Jalan Lebuh Chulia, terlihat raut wajah bahagia tampak dari seluruh pengunjung.
Di Hongkong, walaupun saya berkunjung tidak bertepatan dengan hari imlek, namun suasananya masih terasa karena perayaan imlek adalah 2 minggu. Rasa penasaran mengenai suasana perayaan imlek membuat saya mengunjungi Kuil Wong Tai Sin Temple.
Tak kalah meriahnya adalah perayaan imlek yang saya rasakan di San Franciso yang merupakan perayaan imlek terbesar di Amerika saat itu. Atraksi Naga Emas dengan 28 kaki di Kearney Street sangatlah unik.
Di Inggris, suasana perayaan imlek di Leeds tidaklah semeriah di London. Di ibukota Inggris tersebut, ribuan penduduk akan pergi ke West End untuk sekadar mengucapkan Gong Xi Fat Chai kepada satu sama lain. Kembang api dan barongsai turut meramaikan suasana.
Namun bagi saya, tak ada yang mengalahkan kesan yang ditorehkan oleh suasana Imlek di Leeds saat itu, tepatnya di rumah yang saya ,Ellen, Rinko dan Irene tempati. Walaupun terdapat perbedaan budaya, agama bahkan nationality namun kami saling menghargai perbedaan tersebut.
Salah satu hal kecil namun sangat menyentuh, mereka menyuguhkan coca cola didalam wine glass untuk kami nikmati bersama, karena tahu saya sebagai muslim tidak bisa meminum alcohol.
Mereka telah menunjukkan keutamaan akan nilai kemanusiaan oleh sebab itu rasa cinta layaknya sebuah keluarga sangat mudah kami persatukan. Mengapa it was so easy on that time? Saya sadari pada dasarnya budaya mengajarkan kita akan cinta dan kasih sayang serta agama menanamkan keyakinan tersebut. Hal inilah yang membuat mereka saat itu adalah my “home” far away from home.
Dear Ellen Mom dan Irene Sister , juga Rinko Mom yang telah rest in love, I know that it’s hard saying thanks to a person who deserves so much more than mere words. My heart is overwhelmed with gratitude because all of you.
Gratitude yang saya rasa rasakan adalah seperti hati yang akan meledak dengan perasaan terima kasih tak terhingga ketika saya flash back ke semua hal yang telah kalian lakukan sebagai seorang teman.
Saya tahu bahwa gratitude adalah sesuatu yang sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata. Namun, saya harap rangkaian tulisan ini bisa mendekati gambaran gratitude yang saya rasakan.
Besok , 1 February adalah perayaan special kalian yaitu Chinese New Year dan saya berterima kasih karena pernah merasakan moment sebagai bagian yang special dari perayaan kalian tersebut.
All the very best, my beloved Ellen, Irene and Rinko. The year of the water tiger for you. Roarrr.
“Home is not just a place. It’s a feeling, a moment of knowing we belong to something, someone, somewhere. Home is knowing we are loved.” Unknown
January 31st, 2022