0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“What lingers longest aren’t the touristic landmarks we reach, but the quiet fragments we collect along the way.”

 

Kantuk yang tertahan sejak di pesawat akhirnya tak bisa dilawan dan akhirnya memejamkan mata sejenak. Masih ada waktu sekitar satu jam sebelum bus ini tiba di halte Immigration Tower. Saya bersandar, membiarkan pagi berbicara dalam diam.

 

Hong Kong bukan kota yang asing. Entah sudah berapa kali saya melewatinya, dalam transit, meeting hingga tradeshow. Namun anehnya, selalu ada cerita baru setiap kali datang.

 

Seolah kota ini menyimpan chapter yang hanya terbuka bagi mereka yang datang tanpa tergesa. Mungkin inilah bagian terbaik dari sebuah perjalanan. Bukan tentang mencentang famous landmarks yang telah didatangi atau menepati itinerary.

 

Tapi tentang hal-hal kecil yang tak pernah masuk daftar, seperti pandangan ramah dari orang asing  atau sekadar duduk diam di kursi paling depan dalam bus yang perlahan menyusuri jalan layang.

 

 

Ternyata bukan secarik itinerary yang membuat perjalanan berarti, melainkan cerita-cerita kecil yang terkumpul tanpa rencana. Fragment tersebut hadir begitu saja disaat saya cukup tenang untuk mengamati.

 

Bus berhenti di sebuah halte dan dari balik jendela, tampak seorang pria lanjut usia naik perlahan. Ia menaiki tangga menuju lantai dua, lalu menatap deretan kursi sebelum akhirnya duduk beberapa baris di belakang saya, di sisi jendela juga.

 

Sejak berangkat dari Indonesia, tanpa sadar saya mulai mengumpulkan cerita, bukan cerita besar, tapi aneka serpihan kecil yang mengandung pelajaran. Bukan saya yang mencarinya, tapi cerita-cerita itulah yang datang, lalu diam-diam mengajari.

 

“The most meaningful journeys are made of moments we never thought to write down.”

Part 17.

 

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!