“I’m not sure why the saying goes … “be careful what you wish for” … it should be, “prepare yourself for your wishes”. We need to know ahead of time to prepare for what we wish for, so that when our wishes come true, we are ready to embrace it.”
Unknown
Masjidil Haram yang berada di Mecca merupakan tempat paling suci bagi umat Islam selain masjid Nabawi di Medinah. Di dalam masjid terdapat puluhan ribu permadani dengan semerbak bunga mawar yang jika dibentangkan secara garis lurus bisa mencapai hingga ratusan kilometer.
Dulunya karpet tersebut import dari Germany, Belgia dan Lebanon dan pada akhirnya Arab Saudi mampu memproduksi karpet sendiri dengan kualitas yang tak kalah indahnya. Karpet hijau lumut tersebut terbuat dari benang acrylic murni. Terlihat jelas lambang Arab Saudi yang megah tepat di tengah karpet serta dihiasi oleh motif bunga dan kayu yang bergelombang dengan paduan warna biru tua, cream , kuning penuh harmoni.
Sore itu, saya, Chloe dan Sophie sedang membaca Al quran sembari duduk menikmati empuk dan wanginya karpet di dalam masjidil haram. Setelah selesai membaca beberapa lembar, saya meletakkan Al Quran di pangkuan dan berniat akan mengembalikan menjelang sholat ashar karena masih menunggu Chloe dan Sophie selesai membaca.
Tak berapa lama, dua orang wanita berbaju hitam yang sedari tadi duduk tak jauh dari kami menghampiri. Salah satu dari mereka menawarkan untuk sekalian mengembalikan Al Quran yang berada di pangkuan kami masing-masing.
Mereka tidak bisa berbahasa Inggris dan saya pun tidak bisa berbahasa Arab sehingga kami berkomunikasi dengan sign language. Saya memberitahu kalau masih menunggu Chloe dan Sophie selesai mengaji dan akan mengembalikan sendiri.
Namun mereka duduk dan ikut mendengarkan lantunan al quran walau pun intonasi suara Chloe dan Sophie memelan karena malu hingga akhir bacaan.
Saya mulai memperkenalkan diri. “Nama saya Sarah, kami dari Indonesia dan anak saya bernama Chloe dan Sophie.” Kedua wanita tersebut terlihat takjub saat saya menyebutkan nama Sophie dan saling berpadangan sembari tertawa kecil.
Salah satu dari mereka menerangkan kalau namanya adalah Sophia, nama yan hampir sama dengan Sophie dan adiknya bernama Fatimah dan mereka dari Yaman. Sophie dan Sophia tak henti saling bertukar pandang dan ia meminta foto bersama. Kami lalu bertukar nomor karena sudah harus kembali ke Yemen besok sore dan saya menerangkan kalau kami baru saja sampai dan akan umroh selama hampir satu bulan.
Adzan sudah mulai dan kami mengucapkan salam perpisahan. Tak lama setelah sampai di hotel, terlihat pesan dari Sophia. Seluruh barisan kalimat menggunakan huruf arab gundul yaitu tanpa harakat yang berfungsi memberikan bunyi vocal pada huruf konsunan.
Saya dengan penuh semangat langsung meng-install arabic keyboard dan mulai membalas tanpa peduli apakah betul atau tidak. Satu yang pasti, hati saya sungguh berbunga-bunga.
Sejak kecil, saat bahasa Inggris masih tergagap pun, saya sudah bermimpi ingin belajar bahasa arab langsung dengan native speaker. Menurut saya bahasa Arab sangat puitis, terlihat jelas dari kuatnya sastra syair sejak zaman dahulu. Selain Khalil Gibran, kumpulan puisi dari Anis Mansour, Nizar Qabbani dan penyair wanita yaitu Nazek Al Malaika tak henti membuat saya berdecak kagum.
Namun mimpi itu tak pernah terwujud hingga saking lamanya saya hilang kesabaran. Kadang hasrat itu muncul kembali , namun berusaha saya tepis karena tahu suatu hal yang sangat sulit tercapai. Hari itu, impian saya akhirnya terwujud. Sepotong kenangan sebagai pengingat untuk diri saya bahwa nobody has control over their situations.
Whatever happens occurs at it’s own time so losing patience over things that are beyond my control is never worthwhile. There are times in life when I feel that my wishes are not being fulfilled but not everything that I wish for will come in the blink of an eye.
Some dreams take more time to be fulfilled maybe because it is not the right time yet. I shouldn’t lose patience even if I don’t see it all happening. I don’t see every movement happening in my life, but I am always growing and I will soon have the fruits not when I want but when it is meant to be mine.
“Patience is everything. Your dreams can be achieved, just not over night.”
Ashley Cooper – an Australian race car driver
10th of July, 2022