“You’re either remarkable or invisible. Make a choice”
Seth Godin
Jadwal mentoring dengan Carlotta, mentor saya dari Italia sempat tertunda beberapa kali karena kesibukannya sebagai top manager di salah satu perusahaan besar di benua Africa.
Diteriknya cahaya siang, suasana hati saya sangatlah hangat karena akhirnya jadwal mentoring bisa terlaksana. “Sarah, bagaimana progress kamu?” “Carlotta, saya memutuskan untuk tidak akan melanjutkan di microgreen dan lebih memilih untuk ke cheese saja, focus–nya keju Belanda.”
“Why ?”Carlotta bertanya dengan pandangan menyelidik.
“Microgreen sangat bergantung kepada hal yang diluar kendali saya. Ada kemungkinan hama dan juga factor cuaca.”
“Lalu kenapa memilih keju Belanda ?”Carlotta kembali bertanya.
“Pertama, suami saya diet keto, sehingga sudah setahun ini saya terbiasa membuat keju Belanda untuk menu keto. Kedua, sebelum pandemic, saya biasanya stock keju Belanda langsung ke Eropa jika business trip atau jika tidak ada jadwal kesana, saya selalu meluangkan waktu untuk transit di Manila atau Hongkong untuk membeli keju Belanda import. Sejak pandemic, saya tidak ada akses keluar negeri dan setelah riset, ada target market yang mengalami masalah yang sama “
“Sarah, kamu harus aware, mereka adalah premium market, lidah mereka sudah terbiasa dengan keju asli Belanda dan mereka sangat mudah compare rasa.”
“Betul, Carlotta, makanya saya focus di keju Belanda saja. Suami saya sejak lahir hingga sekarang hanya mau makan keju dari negaranya sehingga dia bisa membantu saya didalam blind test di masa develop recipe-nya.”
“Sarah, always remember , to be a champion, compete. To be a great champion, compete with the best, but to be the greatest champion, you need to compete with yourself. So work 100 times harder if you want to be the best on your speciality”Ia mengingatkan dengan suara firm sesuai ciri khasnya.
“ Baik , Carlotta. Dulunya malah saya sempat tergoda untuk memproduksi meat ball, karena sejak suami saya diet keto, sudah mulai membuat yang ala keto. Rasanya sangat enak, tapi saya berhenti karena lidah saya cuma bisa membedakan rasa enak dan enak sekali” Saya menjawab dengan tertawa kecil.
Mentoring singkat tersebut membawa saya kembali ke beberapa tahun silam yaitu tepatnya di 2013 hingga 2014. Saya sangat beruntung sempat di mentori langsung oleh Jeff, a smart witty guy dan sangat down to earth.
Ia membantu saya untuk persiapan pameran international yang akan dilaksanakan di Vietnam. Product saya adalah buffalo horn jewelry dan semua orang tahu bahwa Vietnam merajai pasar high end horn jewelry .
Siang itu disaat sesi mentoring , kami bertiga duduk santai di restaurant Jeff di Jimbaran. Jeff berkata, “Sarah, you know what, waktu pak Jokowi datang ke Bali, dijamunya di resto ini dan kursi yang kamu duduki adalah kursi yang diduduki pak Jokowi lho.”
Saya langsung berdiri dan menyentuh setiap bagian kursi.” Aduh Jeff, ini ada aura dan finger print pak Jokowi dong , aku sentuh ah agar ketularan sifat sabarnya”.Jeff dan Chris tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan saya.
Setelah ketawa reda, Jeff melanjutkan mentoring, “Kalau ada buyer yang bertanya , what is your speciality, kamu jawabnya apa?”
“Oh apa saja bisa, mereka mau bikin kerajinan dari kerang ayo, dari tulang sapi ayo, dari tanduk silakan.” Saya menjawab dengan semangat dan Jeff menahan ketawa mendengar jawaban saya.
Chris yang ikut menahan ketawa berkata, “No, you can’t answer like that. Your speciality is only buffalo horn jewelry.That’s it.” Jeff melanjutkan, “Kalau bisa semua, kamu itu palugada, apa lu mau gue ada.”
“Oh iya ya Jeff, aku harus focus on my own craft”. Selama setahun persiapan sebelum pameran, saya focus untuk improve quality dari horn jewelry tanpa mau lirik ke kiri atau pun ke kanan lagi.
Di saat exhibition, ada banyak inquiry dan secara perlahan bisa mengubah persepsi buyer sehingga brand ternama dari luar negeri semakin banyak yang berdatangan. Saya pun bisa dengan percaya diri head to head berkompetisi dengan Vietnam untuk fine horn jewelry.
Dear Jeff , sudah hampir 9 tahun sejak mentoring session itu , tapi impact dari ilmu kamu sangat mendalam bagi saya. From the bottom of my heart, I thank you for your part in my journey.
A truly great mentor like you is hard to find, difficult to part with and impossible to forget.It’s you, Jeff.
“The old rule was this: create safe , ordinary products and combine them with great marketing. The new rule is : create remarkable products that the right people seek out” Seth Godin
February 19th, 2022