0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“And Allah brought you out of the wombs of your mothers while you knew nothing, and gave you hearing, sight, and intellect so perhaps you would be thankful.”

Surah An Nahl verse 78

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”

(QS. An-Nahl: 78).

 

Merlion berasal dari kata mer yaitu laut dan lion yaitu singa sehingga merlion berarti singa laut. Terdapat tujuh patung merlion di Singapore yaitu yang  pertama  berdiri dengan kokoh di Merlion park dengan merlion ukuran yang lebih kecil berada tak jauh  di belakangnya.

Patung merlion yang tertinggi terletak di Pulau Sentosa ,selain itu juga berada  di puncak Gunung Faber serta di  kantor Singapore Tourism Board. Dua patung lainnya sempat ingin dipindahkan dari lokasinya yang sekarang karena dibangun tanpa izin oleh Singapore Tourism Board yang memiliki copy right dari Merlion.

Sepasang patung tersebut mengapit pintu masuk lapangan parkir Ang Mo Kio. Selain di Singapore, patung Merlion juga dibangun di Hokkaido, Jepang yang merupakan  simbol jalinan persahabatan antara Jepang dan Singapore.

Suasana pagi disaat semburat mentari mulai menyinari adalah waktu yang tepat untuk bisa merasakan bagaimana kehidupan dan wajah sebenarnya dari Singapore.  Pagi itu ditengah hiruk pikuk orang yang berangkat kerja, saya dan mbak Ayu menuju ke venue dan menata alat display setelah tiba di booth.

“Mbak Ayu, aku mau banget melihat patung merlion. Ke Singapore  biar pun sudah tidak terhitung banyaknya, cuma sebatas sekitar venue hinga ke airport. Mbak sudah pernah belum ? Bagus tidak ?”

“Sama, Sarah ,aku juga belum pernah ke patung merlion.” Mbak Ayu menjawab dengan tersenyum kecil.

“Wah beneran ? padahal mbak Ayu kan juga sudah traveling sampai ke ujung dunia mana pun. Ayo kesitu. Kita sudah sampai ke patung liberty tapi ke patung Merlion belum.” Saya ikut tersenyum dan terkagum dengan sifat down to earth-nya.

“Ayo Sarah, besok kita buka booth-nya siang saja atau titip dengan mas yang kemarin ikut di booth kita.”

“Asyik, ayo mbak. Besok kita buka booth dan setelah titip, kita tinggal sebentar yah.”

“Iya , Sarah.”

Setelah menanyakan dan ia bersedia, keesokan  harinya setelah semua barang sudah di display dengan menawan, kami pun mengucapkan terima kasih dan meninggalkan venue.

Sesampai di luar MRT station, kami bertanya ke salah satu orang yang kami jumpai. Ia  tersenyum lebar dan mata berbinar saat memberitahukan arah.Ia tak lupa mengacungkan ibu jari saat kami berlalu untuk memberi semangat.

“Wah,baik sekali yah dia, mbak.  Mungkin karena mengira kita baru pertama kali keluar negeri sehingga ingin meyakinkan kalau kita tidak akan tersesat.”

Setelah menyusuri jalan, berbelok ke kiri ke kanan akhirnya dari kejauhan terlihat patung merlion.

“Mbak, itu merlion-nya.” Saya tak sabar dan berlari kecil menghampiri.

Terdengar jelas pekik gembira dari beberapa kerumunan sekitar kalau mereka akhirnya bisa keluar negeri untuk pertama kalinya. Tak henti mereka berteriak penuh suka cita dan foto di setiap sudut.

Muka saya memerah melihat ekspresi bahagia mereka dan merasa malu karena belum mengucapkan syukur pagi itu atas limpahan nikmat yang saya sudah terima.  Nikmat karena sudah melanglang buana kemana pun sejak bangku kuliah sangat sering saya take it for granted.

Moment singkat itu membuat saya makin menyadari bahwa  rasa syukur harus dilantunkan setiap saat. Rasa syukur itu sendiri terbagi menjadi tiga bagian,  pertama, ungkapan terima kasih yang dilantunkan didalam hati  dengan cara menyadari bahwa  semua nikmat adalah dari Allah.  Bahkan hal sekecil apa pun misalnya mampu mengerjapkan mata untuk menghindari debu masuk  berasal dari Allah semata dan bukan selain dari-Nya.

Syukur yang kedua adalah dengan mengucapkan Alhamdulillah melalui lisan dalam setiap tarikan nafas.   Rasa syukur yang terakhir adalah dengan jasmani yaitu  dengan mempergunakan setiap anggota badan  yang telah Allah ciptakan untuk ketaatan hanya kepada-Nya. Contoh kecil, langkah kaki saat menapaki setiap jengkal dari bumi saat bekerja harus disertai rasa syukur. Rasa syukur dalam setiap helaan nafas adalah salah satu bentuk ibadah saya kepada Allah.

If you tried to count Allah’s blessings, you would never be able to number them. Surely Allah is All-Forgiving, Most Merciful.”

Surah An Nahl verse 18

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS. An-Nahl: 18 )

15th of July, 2022

Bagikan ini:
error: Content is protected !!