Sylvia Alice Earle DSc atau lebih di kenal dengan nama Sylvia Earle adalah seorang ahli biologi kelautan. Selain itu ia adalah seorang penjelajah, dosen kelautan Amerika dan juga penulis. Ia memelopori gerakan dalam mengeksplorasi lautan dan telah menjadi penjelajah National Geographic sejak tahun 1998.
Earle yang kini berumur 83 tahun, lahir pada tanggal 30 Agustus 1935 di Gibbstown, Greenwich Township, New Jersey di Amerika Serikat. Kedua orang tua Earle sangat mencintai alam bebas dan mendukung minat awal putri mereka tentang kecintaannya juga kepada alam.
Ia menerima gelar associate dari St. Petersburg Jr. College pada tahun 1952 dan tiga tahun kemudian mengambil gelar sarjana sains dari Florida State University . Setelah itu ia melanjutkan mengambil master of science pada tahun 1956. Sepuluh tahun kemudian ia menyelesaikan gelar doktor of phycology dari Duke University.
Setelah menerima gelar Ph.D. pada tahun 1966, Earle menghabiskan waktu selama setahun sebagai peneliti di universitas Harvard , kemudian kembali ke Florida sebagai direktur resident di Laboratorium Kelautan Cape Haze.
Sylvia Earle dan Perjalanan Karirnya
Beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 1969, ia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Proyek Tektite, instalasi lima puluh kaki di bawah permukaan laut di lepas pantai Kepulauan Virgin yang memungkinkan para ilmuwan untuk tinggal di daerah tersebut selama beberapa minggu. Meskipun ia telah melakukan lebih dari 1.000 jam penelitian di bawah air, Earle ditolak dari program tersebut. Ia tak bersedih karena tahun berikutnya, dia terpilih untuk memimpin tim aquanauts yang semuanya adalah wanita dan pertama di Tektite II.
Pada tahun 1979, ia melakukan Open Ocean JIM dive dan menyelam ke dasar lautan laut dekat Oahu dan memecahkan rekor wanita dalam kedalaman 381 meter (1.250 kaki). Pada tahun 1979 ia juga memulai karirnya sebagai kurator Phycology di California Academy of Sciences, di mana ia bertugas dan mengabdikan ilmunya hingga tahun 1986.
Sylvia Earle dan Pengabdiannya
Selain gelar PhD-nya. dari Duke University, ia memiliki 22 gelar kehormatan, telah menulis lebih dari 190 publikasi, dan berbicara di seluruh dunia, berfokus pada pelestarian keanekaragaman hayati lautan di tengah perubahan iklim.
Earle telah menghabiskan lebih dari 6.000 jam di bawah air dan merupakan salah satu penjelajah bawah laut pertama yang menggunakan peralatan SCUBA. Setelah memenangkan Hadiah TED 2009, Earle meluncurkan Mission Blue. Organisasi ini bekerja untuk membangun kawasan yang dilindungi laut, atau dikenal sebagai Hope spots atau tempat harapan. Hope spots ini berkembang ke seluruh dunia dan tersebar di banyak tempat.
Dengan Mission Blue dan mitranya, Earle memimpin ekspedisi ke Hope spot di seluruh dunia. Ekspedisi tersebut di antaranya termasuk perjalanan ke Kuba , Belize, Kepulauan Galápagos pada bulan April 2010, Kosta Rika dan Amerika Tengah Dome pada awal 2014 dan Pantai Afrika Selatan pada akhir 2014.
Pada bulan Agustus 2014, sebuah dokumenter eksklusif Netflix berjudul ‘Mission Blue’ dirilis yang mengisahkan tentang perjuangannya melindungi alam bawah laut. Film dokumenter ini berfokus pada kehidupan dan karir Earle serta kampanye Mission Blue-nya untuk menciptakan jaringan global kawasan perlindungan laut di seluruh dunia.
Sampai bulan Januari 2015, telah berdiri 50 Tempat Harapan atau hope spots resmi di seluruh dunia. Dan tiga tahun kemudian berkembang menjadi 94 Hope Spots yang tersebar di seluruh dunia.
Sebagai peneliti, Sylvia Eearle melakukan Penelitian berkelanjutan tentang pemahaman yang lebih dalam mengenai dunia lautan dan bagaimana lingkungan hidup di dalam lautan tersebut harus dilindungi dan tak bisa di biarkan begitu saja.
Kita patut berterima kasih kepada Dr. Earle dan keingintahuannya yang tak kenal takut dan pantang menyerah. Berkat jasanya kita jadi tahu lebih banyak tentang lautan daripada sebelumnya. Masa kerjanya yang panjang telah memperkaya kita dengan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana hidup secara berkelanjutan dan bersimbiosis dengan kehidupan laut, dan lautan kita lebih sehat karena komitmen Dr Sylvia Earle terhadap lingkungan.
