0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

Al Gore adalah Wakil Presiden ke-45 Amerika Serikat dari 1993 hingga 2001. Ia juga dikenal karena karyanya mengenai masalah lingkungan. Al Gore atau Albert Arnold Gore, Jr, lahir di Washington DC pada 31 Maret 1948. Ayahnya, Albert Gore, Sr adalah seorang politisi Demokrat ternama dari Tennessee pada saat itu.

 

Ayahnya bertugas di Senat Amerika Serikat pada tahun 1953- 1971 dan merupakan calon wakil presiden pada tahun 1956 dan 1960. Ibu dari Al Gore yaitu Pauline LaFon Gore, adalah salah satu wanita pertama yang lulus dari Vanderbilt Law School di Nashville, TN, Amerika Serikat.

 

Masa kecil dari Al Gore dihabiskan hidup di Fairfax Hotel di Embassy Row Section di Washington DC  selama tahun sekolahnya dan pertanian keluarganya di Carthage, Tennessee, di musim panas.

 

Al Gore belajar di Harvard University, di mana Ia tinggal dengan aktor Tommy Lee Jones. Ia memperoleh gelar dengan kehormatan tinggi di pemerintahan pada Juni 1969 setelah menulis tesis yang berjudul “Dampak Televisi pada Perilaku Kepresidenan di tahun 1947-1969.”

 

Ia sempat kehilangan tawaran sebagai nominasi calon presiden dari Partai Demokrat untuk Michael Dukakis pada tahun 1988, tetapi berhasil sebagai wakil presiden dan merupakan pasangan sukses Presiden Bill Clinton pada tahun 1992 dan mengulang sukses tersebut pada tahun 1996.

 

Al Gore telah terlibat sangat aktif dengan isu-isu lingkungan hidup sejak tahun 1976, ketika Ia masih sebagai anggota kongres. Al Gore mengadakan sidang kongres pertama tentang perubahan iklim juga tentang limbah beracun dan pemanasan global.

 

Perjuangannya sebagai aktifis lingkungan terus berlanjut sepanjang tahun 1980-an dengan turut aktif sebagai pembicara yang berhungan dengan misi lingkungan. Ia dikenal sebagai salah satu dari Partai Demokrat Atari, yang kemudian disebut “Demokrat ‘Hijau yaitu politisi yang melihat isu-isu seperti udara bersih, air bersih dan pemanasan global sebagai kunci kemenangan masa depan bagi partai mereka.

 

Aktivitasnya yang sangat giat tentang perubahan iklim pada akhirnya memberinya hadiah Nobel Perdamaian pada10 Desember 2007. Pada saat menerima hadiah nobel tersebut, Ia mendesak para penghasil emisi karbon terbesar di dunia yaitu China dan Amerika Serikat, untuk membuat gerakan untuk berdiri bertanggung jawab sebelum sejarah atas kegagalan mereka bertindak.”

 

Hadiah tersebut diberikan bersama-sama dengan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim ( IPCC ) pada tahun 2007 untuk lebih menyadarkan orang-orang atas pemanasan global dan bersama-sama memikirkan dan melakukan kontribusi bagaimana cara menangkalnya. Adapun buku yang ditulisnya yang berjudul “An Inconvenient Truth” dan di jadikan dokumenter berhasil memenangkan dua buah piala Oscar dan Grammy.

 

 

Dalam pidatonya dalam upacara gala di Oslo tersebut, Ia berkata bahwa “Kami, spesies manusia, sedang menghadapi darurat planet – ancaman bagi kelangsungan hidup peradaban kita yang mengumpulkan potensi berbahaya dan merusak bahkan disaat kita berkumpul di sini,”.

 

Ia menyumbangkan seluruh hadiah sebesar $ 1,6 juta kepada organisasi lingkungan hidup, yang sekarang dikenal sebagai Proyek Realitas Iklim, yang bertujuan untuk mengambil tindakan terhadap masalah perubahan iklim.

 

Pada tahun 2013, Gore menerbitkan buku terbarunya, The Future: Enam Penggerak Perubahan Global  dan Bumi dalam Neraca: Menempa Tujuan Umum Baru. Al Gore melihat hasil kerjanya selama bertahun-tahun mulai membuahkan hasil pada tahun 2015 dengan peluncuran satelit Deep Space Climate Observatory, yang dijuluki DSCOVR. DSCOVR memiliki kamera khusus yang akan memantau panjang gelombang tertentu yang memperingatkan para ilmuwan akan keberadaan bahan-bahan tertentu seperti ozon, aerosol, dan abu vulkanik.

 

Pada tahun 2016, Al Gore menjadi pembicara di konferensi TED di Vancouver, Kanada. Ceramahnya mengenai “Optimisme tentang Perubahan Iklim.”Ia menegaskan bahwa penurunan biaya yang terkait dengan energi terbarukan dan kesepakatan baru-baru ini dicapai pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2015 sebagai alasan untuk pandangan yang lebih positif untuk masa yang akan datang.

 

Pada bulan Agustus 2017 di saat melakukan wawancara dengan LADbible, Al Gore terus menunjukkan dukungannya dalam perang melawan perubahan iklim dengan mengatakan bahwa kaum muda memiliki peran vital dalam perubahan dan gerakan dalam melindungi lingkungan hidup”. Kegiatan dan jiwa cinta lingkungan hidup serta dedikasi dari Al Gore terus Ia gemakan sampai saat ini dan sangatlah patut di contoh oleh kita semua.

 

al gore al gore al gore al gore

Bagikan ini:
error: Content is protected !!