“It’s not aiming high that sets you up for a let-down. It’s floating on ideal while failing to identify good enough.” Adam Grant
Setelah menutup telephone dari salah satu buyer di Jepang, perlahan rasa panik yang awalnya membanjiri pikiran saya mulai mereda, seakan tersusun kembali dengan tenang. Saya segera menghubungi Mbak Siska, salah satu peserta pameran di Tokyo yang booth-nya tepat di samping saya.
“Mbak, tolong sampaikan ke Bu Julia kalau saya terlambat, dan mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.” Dengan sigap, Mbak Siska menyanggupi untuk memberi tahu Bu Julia, atdag kami di Jepang saat itu.
Pesawat yang membawa saya dari San Francisco akhirnya landing, dan tanpa membuang waktu, saya berlari ke arah halte bus sambil menyeret koper besar dan tas cabin. Sesampainya di halte, saya langsung naik ke bus yang menuju Tokyo Big Sight, tempat berlangsungnya pameran.
Dengan napas masih terengah-engah, saya berlari menuju booth setibanya di venue. Mbak Siska terlihat dengan cekatan mengisi meja display saya dengan productnya, sehingga booth tidak terlihat kosong.
Saya duduk sejenak, memandang sekeliling melihat para exhibitor yang sibuk, sementara hati saya perlahan meredam rasa kecewa karena merasa telah kehilangan moment penting di hari pertama. Namun, teringat saat tradeshow di Hong Kong bersama Tatu.
Alih-alih larut dalam kesedihan atas waktu yang terbuang, saya memutuskan untuk melebarkan target dan membuat rencana baru. Sisa waktu yang ada saya manfaatkan dengan berkeliling, menjalin pertemanan baru dengan para exhibitor di sekitar.
Oh well, saya sadari agar terhindar dari rasa kecewa bukanlah dengan meredam asa, melainkan memperluas cakrawala dan menemukan kesempatan di setiap sudut. Helaan napas yang tadinya berat, kini terasa selembut angin senja.
“The key to avoiding disapointment is not to lowest your expectations . It’s to broaden your goals.” Adam Grant