0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

Maggie Marilyn adalah seorang desainer muda yang berasal dari Selandia Baru dan ia meluncur merek fashion yang di ambil dari namanya sendiri dan diluncurkan pada September 2016. Debut koleksi Maggie Marilyn dijual secara eksklusif secara online di Net-A-Porter.com dan kini tersedia di 75 stockist terkenal di dunia termasuk Saks, Neiman Marcus, Moda Operandi , Intermix, Shopbop, FWRD, dan Selfridges UK.

 

Marilyn bertekad untuk tidak hanya membuat pakaian yang terlihat indah, tetapi juga untuk membuat perubahan untuk kebaikan dalam industri dan memberikan jejak etis, mempertimbangkan upah yang sesuai standar hidup dan perhatian terhadap dampak pada lingkungan menjadi kebutuhan dasar dari bisnis fashion. Kombinasi dari jahitan yang kuat dan pesona yang awet muda, koleksi Marilyn disampaikan dengan rasa percaya diri dan kemewahan modern, dengan mempertimbangkan dampak etis dan lingkungan dari fashion kontemporer.

 

Kepedulian Maggie Marilyn Terhadap Lingkungan

Ketika ia memulai mereknya, niatnya adalah untuk menciptakan pakaian yang berkelanjutan dan etis. Ia menghabiskan satu tahun meneliti efek negatif yang dimiliki oleh industri fesyen,  tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga dampaknya terhadap orang-orang disekitar. Ia tahu bahwa ia desain dan ia menyukai industri ini sehingga ia ingin berada di dalamnya dan memiliki merek sendiri. Tetapi satu-satunya cara yang akan ia ingin lakukan adalah dengan  membuat semacam perubahan positif dengan desain dan merek pakaiannya.

 

Hal pertama yang ia lakukan sebelum mereknya menjadi global seperti saat ini adalah ia fokus pertama kali pada pemasaran di negaranya sendiri yaitu Selandia Baru. Menurutnya hal pertama yang penting adalah bagaimana ia bisa bertahan membuat pakaian di Selandia Baru dan membangun komunitas disana tanpa berusaha membuat pakaian tersebut di luar Selandia Baru walaupun membuat pakaian di luar terutama di Asia tentunya menjanjikan harga yang lebih murah.

 

Ia menyadari pada akhir tahun 80-an, Selandia Baru memiliki banyak pabrik luar biasa dan merek-merek besar, seperti yang digunakan Levis di Selandia Baru. Dan kemudian menjelang awal 90-an, semua orang pergi ke Cina, India, dan industri pakaian di Selandia Baru berhenti total, dan kami memiliki begitu banyak orang yang luar biasa dan berbakat. Hal tersebut tentunya sangat menyedihkan bagi dirinya. Ia berpikir bahwa ia mencintai Selandia Baru dan ia ingin berbasis dinegaranya. Semua pakaian mereknya harus dibuat di Selandia Baru dan hal tersebut tidak bisa dinegosiasikan.

 

Elemen Keberlanjutan yang Dicipitakan oleh Maggie Marilyn

Setiap desain  yang diciptakannya selalu dengan tujuan agar pakaian tersebut bisa bertahan lebih lama dan bisa di pakai berkali kali dalam suasana yang berbeda karena membeli pakaiannya merupakan investasi terutama untuk pelanggan yang lebih muda.Salah satu contoh agar pakaian tersebut bisa dipakai ulang didalam suasana yang berbeda misalnya pakaian tersebut memiliki sabuk dan hal-hal yang dapat dilepas sehingga memberikan penampilan yang berbeda dalam satu desain.

 

Hal lain yang tak kalah penting adalah elemen keberlanjutan dalam setiap musimnya, mencari pemasok dan pabrik baru untuk bekerja bersama dan juga berkontribusi pada pembuatan yang ia gunakan. Ia berkata bahwa semua orang didalam hatinya ingin membuat semacam dampak positif. Salah satu hal terbesar yang saya pikir bisa dilakukan orang adalah hanya bertanya dari mana makanan mereka berasal, pertanyaan di mana pakaian mereka dibuat, dan benar-benar mulai melakukan penelitian sendiri di sekitarnya.  Maggie Marilyn menegaskan bahwa “Saya pikir hal-hal kecil tersebut akan membuat perbedaan besar. Jika semua orang berpikir seperti itu, kita bisa membuat perubahan besar. Itu adalah hal-hal mudah untuk dimulai.”

 

maggie marilyn maggie marilyn maggie marilyn maggie marilyn maggie marilyn

Bagikan ini:
error: Content is protected !!