Jane Goodall, lahir di London pada tahun 1934, memiliki nama lengkap Dame Jane Morris Goodall. Ia berasal dari Inggris dan merupakan seorang biolog, antropolog, juga duta PBB untuk perdamaian. Jane adalah pakar konservasi terkemuka dunia yang menjalankan misi PBB untuk menjamin masa depan bumi yang lebih baik.
Studi Jane yang sangat terkenal adalah tentang simpanse yang dilakukan selama lebih dari 50 tahun. Studi tersebut dilakukan pada tahun 1960, meneliti tentang interaksi sosial kawanan simpanse liar di Taman Nasional Gombe Stream, Tanzania. Jane kemudian mendirikan Jane Goodall Institute dan menginisiasi gerakan Roots and Shoots yang didedikasikan kepada peran generasi muda untuk menjaga bumi. Selain itu, Jane juga telah bekerja secara global pada isu-isu pelestarian satwa dan konservasi alam.
Jane menyadari bahwa jumlah populasi di bumi kian terus meningkat dan dengan demikian juga aktivitasnya. Semakin lama bumi semakin menjadi ‘tidak ramah’, bukan karena dirinya sendiri melainkan penghuninya yang menyebabkan ketidak ramahan tersebut. Polusi, sampah, hingga semakin berkurangnya jumlah spesies yang hidup di bumi merupakan masalah yang harus kita hadapi dan dicari solusinya. Oleh karena alasan itulah gerakan Roots and Shoots (akar dan tunas) dibentuk.
Roots and Shoots didefinisikan sebagai akar yang tumbuh perlahan dalam tanah, menjadi pondasi. Tunas yang muncul kemudian mencari sinar matahari, tumbuh ke atas, dan mampu menembus dinding. Jane memilih metafor akar dan tunas karena makna filosofinya yang sangat dalam: sebesar dan sekuat apapun pohon, Ia berasal dari biji kecil yang tidak menyerah untuk tumbuh dan berkembang.
Saat ini gerakan Roots and Shoots sudah menyebar ke segala penjuru dunia, sudah ada di 137 negara. Gerakan ini diperuntukkan bagi para generasi muda, dari mulai usia pra-sekolah hingga anak kuliah, sebagai agen perubahan dan memfasilitasi mereka dengan prinsip yang cukup sederhana: do it according to your passion.
Jane berpendapat bahwa setiap orang mampu membawa perubahan dengan cara mereka sendiri, setiap hari. Dibanding membuat suatu gerakan yang hanya fokus pada satu aspek, anggota yang tergabung dalam Roots and Shoots dapat membuat program sendiri yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar mereka juga menyesuaikan dengan passion mereka masing-masing.
Meski caranya tidak dibatasi, para anggota yang tergabung tetap harus memilih tiga proyek, yaitu memperbaiki dan meningkatkan hal-hal yang terkait degan kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan. Dengan tema yang diberikan tersebut, mereka akan belajar untuk hidup berdampingan secara damai dan harmonis satu sama lain, baik dengan pemeluk agama berbeda, budaya, dan bangsa lain.
Semua golongan: muda dan tua, kaya dan miskin, penduduk asli maupun pendatang, belajar untuk hidup berdampingan dengan alam. Anggota Roots and Shoots saat ini sudah berjumlah sekitar 150.000 orang di seluruh duni dan mereka benar-benar melakukan tindakan dan telah membuat perubahan. Mereka memilih proyek yang sesuai dengan passionnya, menyingsingkan lengan baju mereka, dan membuat action.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan sebagi bentuk pemeliharaan lingkungan, seperti membersihkan sungai, menanam pohon, memberikan edukasi mengenai lingkungan pada anak-anak, atau bisa juga dengan mengadopsi hewan peliharaan (bukan dengan membelinya).
Roots and Shoots menerapkan pendekatan holistik, bahwa setiap orang dapat berkontribusi untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan, sesederhana apapun caranya. Jane percaya bahwa kita masih punya waktu untuk melakukan perubahan dan perbaikan, meskipun tidak banyak waktu yang tersedia.
Untuk itu, mari memulai kebiasaan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya atau bahkan hanya dengan mengingatkan orang lain untuk membuang sampah pada tempatnya pun merupakan bentuk peduli kita pada lingkungan. Waktu tidak akan menunggu, kita lah yang harus mengejarnya.